Saham IPO 2023 Banyak yang Boncos, Ini Kata Bos OJK

Jakarta, CNCB Indonesia – Sejumlah saham IPO 2023 terpantau masih mencatatkan kinerja yang amat buruk, di mana saham-saham tersebut kini sudah berada di bawah harga IPO-nya.

Bahkan ada saham IPO yang telah turun lebih dari 80% dibandingkan harga penawaran perdana. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun buka suara terkait emiten baru yang melakukan pencatatan sahamnya di pasar modal, tetapi kinerja sahamnya kurang menggembirakan, bahkan mengalami penurunan dari harga penawaran.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, dalam menangani hal tersebut para regulator akan melakukan pengawasan dengan ketat terhadap emiten terkait.

“Jadi kalau yang saya sampaikan tadi ya, bahwa kalau ada pergerakan atau situasi yang tidak biasa, namanya itu unusual market activity ya,” ujarnya saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (2/12/2023).

Nantinya pihak regulator dalam hal ini BEI akan melakukan pendalaman dengan mengkaji dan menganalisa saham tersebut. “Tentu bursa melakukan pendalaman, tapi kami di OJK juga langsung melakukan pengkajian, pendalaman, analisis, dan melihat semua latar belakang dan situasi itu dengan sangat dalam,” sebutnya.

Namun, jika ditemukan suatu pelanggaran, kata Mahendra, akan dilakukan tindakan sesuai dengan peraturan hukum uang berlaku. Mahendra menekankan, tindakan UMA untuk menjamin bahwa ini bukan karena situasi yang berkaitan dengan pelanggaran.

“Jadi esensinya itu, bukan kepada naik turunnya harga itu sendiri, kalau itu memang pasar, tapi apakah ada hal-hal yang tidak dibenarkan dalam naik turunnya tadi itu berkaitan dengan peraturan dan hukum yang berlaku,” ungkapnya.

Mahendra menambahkan, sikap bursa terhadap emiten yang harga sahamnya berfluktuasi secara signifkan bergantung pada hasil analisa.

“Karena bukan berarti kalau tidak pada satu situasi tertentu, berarti tidak terus-terusan gitu. Jadi terus dilakukan. Jadi mohon bisa dilihat perspektifnya bahwa kami langsung masuk memahami, mendalami, mengkaji,” pungkasnya.

Sebagai informasi, sejumlah saham yang baru melantai di pasar modal alias IPO pada 2023 ini menorehkan kinerja lesu dengan menempati top losers. Beberapa saham di antaranya ambles 59% hingga 88% dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Beberapa diantaranya, yaitu PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL), PT Menn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ), dan PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL). https://bagaimanacaraya.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*