Jakarta, CNBC Indonesia – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65% dari produk domestik bruto (PDB). Realisasi yang jauh di bawah target yaitu 2,2% PDB.
“Defisit kita hanya 1,65% dari PDB,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Selasa (2/1/2024)
Belanja negara terealisasi sebesar Rp3.121,9 triliun atau 110,2% di atas target. Rinciannya belanja pemerintah pusat mencapai Rp2.240,6 triliun, meliputi belanja KL Rp1.153,5 triliun dan non KL Rp1.087,2 triliun. Sementara transfer ke daerah mencapai Rp 881,3 triliun.
Penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2% dari target. Terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun.
“Ini adalah satu capaian dari sisi pendapatan negara yang luar biasa baik dan ini hasil kerja keras teman-teman semua karena ini dihadapkan pada komoditas yang jatuh dan ekonomi melemah namun kita mampu jaga,” terang Sri Mulyani. https://asiafyas.com/